Hasil Pemilu Pilpres 2009, di wilayah kami TPS 8 Desa Caringin Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi adalah sebagai berikut :
- Sby-Budiono 329 suara
- Mega-Prabowo 44 suara
- Jk-Wiranto 24 suara
PNPM mandiri Perkotaan
Hasil Pemilu Pilpres 2009, di wilayah kami TPS 8 Desa Caringin Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi adalah sebagai berikut :
Satu per satu bahan yang didapatkan dari Monev di Jakarta saya baca dan saya coba mengerti. Awalnya saya kesulitan sekali mencerna beberapa informasi yang diberikan, tetapi melalui diskusi, perlahan namun pasti saya mulai mengerti. Diibaratkan kendaraan yang melaju dengan kecepatan 30 kilometer per jam, perlahan tapi pasti.
Sewaktu mencari file yang ringan agar mudah dipahami, saya melihat judul satu file, yaitu “Progress PNPM Mandiri Perkotaan 2008-2009 – WB”. File tersebut menampilkan data dan informasi jumlah kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan secara nasional. Informasi data tersebut sangat berguna sebagai refleksi dan pembanding antara rencana dengan pelaksanaan.
Membaca isu dan permasalahan, saya kembali mencermati dengan serius setiap kata yang ada. Semula, isu adalah seputar hal yang masih normatif dengan kendala yang umum dihadapi tergantung berbagai kondisi berbeda setiap wilayah. Semua permasalahan tersebut, menurut saya, perlu disikapi secara serius dengan tetap mengedepankan kearifan lokal.
Terkait Pinjaman Bergulir (PB) saya melihat ada beberapa poin isu, namun yang paling menarik bagi saya adalah kalimat, “Dana kas/bank besar tetapi saldo pinjaman kecil. Perlu diteliti apakah masyarakat sudah tidak membutuhkan pinjaman bergulir lagi?” (Hasil EGM TA Monev).
Pertanyaan tersebut rasanya sulit dijawab dengan logika yang sederhana, karena pemahaman dan sepengetahuan saya, tidak ada orang yang tidak membutuhkan dana. Apalagi orang yang tidak mampu. Menurut saya, masyarakat bukan tidak membutuhkan PB, tetapi ada “sesuatu” yang menyebabkan dana yang diperuntukkan tersebut belum sampai ke masyarakat.
“Sesuatu” di atas bisa berarti, pertama, masyarakat belum mengerti tentang PB. Kedua, masyarakat kesulitan melaksanakan format “rumit” dengan dalih pembelajaran yang diterapkan. Ketiga, kemungkinan lain karena UPK-nya belum melakukan tugas karena begitu rumitnya persoalan PB. Keempat, mungkin ada “sesuatu” yang lain.
Satu hal, menurut saya, masyarakat membutuhkan dana untuk membantu kondisi kehidupan keseharian dan berharap bahwa bantuan yang ada akan membantu tanpa dibuat rumit yang “terbungkus” pembelajaran. Bukan kah lebih baik belajar sambil bekerja, daripada rumitnya aturan dalam memanfaatkan PB mengakibatkan masyarakat jadi tidak pernah belajar?
Ini sekadar renungan. Sewaktu mau mengirimkan catatan ini, saya sempat termenung dan meyakinkan diri bahwa cerita ini akan biasa-biasa saja. Sebenarnya sedikit ragu untuk meneruskan hobi bercerita, mengingat kasus menghebohkan yang dialami oleh Ibu Prita Mulyasari. (Tamharuddin, TA Sosialisasi KMW XV P2KP-3 Papua-Papua Barat-Maluku, PNPM Mandiri Perkotaan; Firstavina)
"Tujuan akhir dari program tersebut tentu untuk peningkatan kesejahteraan dan pemenuhan hak-hak rakyat," kata Mendagri usai pembukaan Workshop Nasional Sosialisasi dan Penyiapan Teknis PNPM Mandiri Perdesaan 2009 di Jakarta, Selasa (24/6/2009).
Pada 2009, pemerintah mengalokasikan anggaran Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) melalui tugas pembantuan APBN sebesar Rp6,979 triliun dan APBD sebesar Rp1,356 triliun. Total anggaran BLM tahun 2009 sebesar Rp7,293 triliun tersebar di 364 kabupaten dan 4.371 kecamatan. Pemerintah juga telah mengalokasikan anggaran dari APBN sebesar Rp665,367 miliar untuk pembiayaan tenaga fasilitator dan operasional satuan kerja (satker) tingkat provinsi.
Kepala Pusat Penerangan Departemen Dalam Negeri (Depdagri) Saut Situmorang mengatakan, PNPM Mandiri merupakan salah satu kebijakan pemerintah dalam meningkatkan kemampuan dan kesejahteraan masyarakat. "Pada 2008 pemerintah dan pemerintah daerah telah mengalokasikan anggaran BLM sebesar Rp4,258 triliun," jelas dia.
Terima Dana
Di tempat terpisah, Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Citra Jaya Mandiri, Desa Waringin Jaya, Bojong Gede, Bogor, menerima dana BLM dan PNPM Mandiri periode 2008 sebesar Rp200 juta.
"Tapi dana sebesar itu tidak langsung kami berikan semua, melainkan dilakukan dalam tiga tahap," ujar Senior Faskel Tim 18 PNPM Mandiri Kabupaten Bogor Muhammad Ridwan, saat kegiatan penyerahan dana dan sekaligus peletakkan batu pertama program perbaikan infrastruktur di lingkungan RW 04 Waringin Jaya.
Menurutnya, untuk tahap pertama PNPM Mandiri akan mencairkan dana sebesar 30%, yakni sekitar Rp60 juta. Dana sebesar itu harus langsung diserahkan kepada masing-masing Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) sebagai penerima manfaat langsung. "Pemberian dana ke KSM itu juga diberikan dalam tiga termin," jelas dia.
Kepala Desa Waringin Jaya Mad Amin mengaku sangat berterima kasih kepada pemerintah yang menurutnya lebih peduli pada masyarakat miskin. "Banyak program pemerintah yang berpihak pada masyarakat miskin, seperti BLT, Raskin, Jamkesmas, dan PNPM Mandiri," katanya.
Lebih lanjut, Koordinator BKM Citra Jaya Mandiri Samsul Huda berharap agar setiap KSM dapat memanfaatkan dana tersebut dengan sebaik-baiknya. "Dengan demikian, mudah-mudahan bantuan PNPM Mandiri bisa lebih dari Rp200 juta. Bahkan bisa mencapai sekitar Rp1 miliar seperti BKM-BKM lainnya," kata Samsul. (Sumber: Arjuna Al Ichsan - jurnalnasional.com, seperti dikutip mediawarga.blogspot.com oleh M Ridwan, Senior Faskel Kabupaten Bogor, PNPM Mandiri Perkotaan; Firstavina)
Potensi Ekonomi Rakyat
Thursday, May 7 | di 11:30 AM 0 comment
Label: AIR BERSIH
Diseño por Free CSS Templates | A Blogger por Blog and Web